Upaya pemahaman sejarah
perjalanan bangsa oleh generasi penerus merupakan bagian dari usaha menempatkan
bangsa dalam konteks perubahan zaman yang terus berlangsung, sehingga
sumber-sumber sejarah sebuah bangsa akan dapat dijadikan sebagai pemersatu dan
pengikat identitas bangsa di tengah percaturan dan perkembangan hubungan negara
bangsa. Ketika seorang warga negara menampilkan gambaran sejarah, maka usaha
negara adalah mencoba sejauh mungkin memperkenalkan visi kesejarahan yang
relatif tunggal dan memberikan gambaran tentang sebuah sejarah nasional yang
dapat dipahami dari generasi ke generasi.
Proklamasi Kemerdekaan
negara Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan buah dan puncak perjuangan
bangsa Indonesia sejak berbad-abad sebelumnya. Peristiwa pembebasan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan itu makin mengarah kepada pencapaian tujuan
ketika masyarakat Nusantara memasuki gerbang abad ke-20 dengan terjadinya
perubahan fundamental dalam strategi perjuangan, yakni dari perjuangan
bersenjata kepada perjuangan politik melalui berbagai pergerakan dan beragam
organisasi sosial politik.
Kemerdekaan merupakan
hasil dari proses kerja dan usaha para pejuang masa lalu, persoalan ke depan
yang harus dilakukan oleh generasi penerus bangsa adalah bagaimana memaknai
konteks kemerdekaan tersebut disesuaikan dengan hal-hal yang berkembang dalam
rangka pencapaian tujuan bangsa dan kondisi sosial politik bangsa. Dengan
demikian, segenap komponen bangsa dituntut untuk dapat mengedepankan makna
kemerdekaan sesuai dengan keberadaan dan spesifikasi bidang dalam konteks
pencapaian tujuan penyelenggaraan negara secara optimal. Konteks kemerdekaan
harus dimaknai melalui perwujudan bersatupadunya segenap aspek, sumber daya,
dan penyelenggara negara dalam sistem penyelenggaraan negara menuju tercapainya
masyarakat sejahtera.
Seiring dengan
perkembangan kehidupan global dan tuntutan sebagai akibat dari adanya kemajuan
dalam segala bidang, kemerdekaan bangsa harus kita terjemahkan dalam format
pembentukan kedaulatan ekonomi, demokratisasi, serta kebebasan seluruh rakyat
Indonesia dari segala bentuk belenggu kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan. Indikator-indikator ekonomi dan sosial inilah yang menentukan
makna dan tingkat pencapaian kemerdekaan, sekaligus juga untuk menandai adanya
kemajuan bangsa dalam perjalanan sejarah penyelenggaraan negara.
Di era globalisasi saat
ini, makna kemerdekaan merupakan sebuah fakta interdependensi di mana bangsa,
kelompok, dan individu masyarakat saling tergantung satu sama lain untuk secara
bersama-sama memajukan peradaban dan pengembangan kemanusiaan. Tak jarang dalam
proses interdependensi demikian muncul berbagai perbenturan kepentingan ataupun
konflik peradaban yang secara tidak langsung akan menggiring masyarakat untuk
terperosok ke dalam perangkap politik identitas sempit bersifat komunal.
Ekses negatif dari arus
globalisasi dan liberalisasi apabila tidak direspons secara arif, khususnya
oleh para elite politik kita, justru akan mengancam makna kemerdekaan di
tingkat individual di masyarakat. Oleh karena itu, pengukuhan terhadap
nilai-nilai dasar dari nasionalisme yang telah dibentuk sejak kemerdekaan,
yaitu kecintaan terhadap pluralisme bangsa, solidaritas dan persatuan,
merupakan ihwal yang esensial untuk dikembangkan sebagai upaya mengisi makna
kemerdekaan kita.
Pluralisme tersebut di
atas menjadi faktor yang sangat menentukan dalam perjalanan panjang sejarah
bangsa Indonesia, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Untuk itu perlu ada
kesadaran dan komitmen seluruh bangsa guna menghormati kemajemukan bangsa
Indonesia dalam upaya mempersatukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju masa
depan yang lebih baik.
Mengingat besarnya
persoalan yang dihadapi bangsa tersebut, diperlukan kekuatan yang besar dan
hebat untuk mengatasi dan menyelesaikannya. Kekuatan itu akan terbentuk jika
dapat diwujudkan peneguhan kembali ikatan batin atau komitmen semua warga
negara kepada cita-cita nasionalnya, yang disertai pembaruan tekad bersama
untuk melaksanakannya secara konsisten dan konsekuen.
Terkait dengan ini,
hendaknya kita pahami bersama bahwa peneguhan kembali ikatan batin dan
pembaruan tekad bersama dari seluruh komponen bangsa merupakan kesempatan
sejarah yang lain yang tidak kalah heroiknya dibanding kesempatan sejarah di
sekitar zaman Proklamasi. Itulah kesempatan yang bisa kita tangkap dan kita
kembangkan dalam semangat yang serupa dengan mereka yang menangkap kesempatan
sejarah dalam zaman revolusi kemerdekaan dahulu.
Peneguhan kembali ikatan
batin dan pembaruan tekad bersama oleh kaum pemuda itu sangat membutuhkan
kesadaran sejarah pertumbuhan bangsa dan perjalanan bangsa pada masa lalu yang
dipenuhi masa pasang dan surut serta suka duka. Terkait dengan ini, penting bagi
kaum muda untuk mempelajari sejarah bangsa kita secara utuh, obyektif, dan
kritis. Berbagai lembaran sejarah Indonesia memberikan pelajaran dan pengalaman
penting bagaimana seharusnya kaum pemuda memainkan peran dan membuat sejarah
saat ini dan masa datang.
Terkait dengan hal ini,
kaum pemuda hendaknya memiliki penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan,
pejuang, dan tokoh pada masa lalu yang telah mengukir dan membuat sejarah.
Mereka telah memberikan pengabdian jauh di atas standar kewajaran, bahkan mengorbankan
jiwa dan raganya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Adalah sangat
penting kaum muda menempatkan mereka pada tempat terhormat dengan tetap
menyadari bahwa mereka juga tetap manusia yang tidak luput dari salah dan
kekurangan. Prinsip kaum pemuda dalam hal ini adalah apa-apa yang baik dari
mereka hendaknya diteruskan, dan apa yang tidak baik, hendaknya ditinggalkan.
Perjuangan kemerdekaan
adalah perjuangan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan
sejahtera. Nilai dasar perjuangan berperan sebagai pemicu membangkitkan
semangat bangsa dalam upaya pembangunan segala bidang, baik politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan kemanan, dan keagamaan. Saat ini, sudah
seharusnya segenap komponen bangsa bahu membahu menyatukan langkah memajukan
bangsa, khusus untuk penyelenggara negara perwujudannya dapat dilakukan melalui
perumusan kebijakan pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan
nilai-nilai kebenaran. Untuk generasi muda, momentum kemerdekaan dapat dijadikan
sebagai pemicu membangkitkan semangat kebangsaan dan patriotisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar