Sabtu, 28 September 2013

IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
IPM adalah Indeks Komposit yang dihitung sebagai rata – rata sederhana dari :
-          Indeks Harapan Hidup
-          Indeks Pendidikan (Angka Melek Huruf & Rata –rata lama sekolah)
-          Indeks Standart Hidup Layak
-          Indeks Konsumsi Perkapita
IPM digunakan untuk mengklasifikasi apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. 
Komponen IPM adalah :
-          usia hidup (longevity)
-          pengetahuan (knowledge)
-          standar hidup layak (decent living)
Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung (metode Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak  yang masih hidup.
Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan menggunakan indikator partisipasi sekolah dasar, menengah, dan tinggi sebagai pengganti rata-rata lama sekolah karena sulitnya memperoleh data rata-rata lama sekolah secara global. Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan menggunakan dua variabel secara simultan; yaitu tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Lebih umumnya menggunakan indikator GDP (adjusted real GDP per capita) sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain yang lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara.
Sejarah
Indeks ini  dikenalkan oleh pemenang Nobel India, Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq pada 1990. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
§  hidup yang sehat dan panjang umur (Indeks Harapan Hidup)
§   Pengetahuan (Indeks Pendidikan)
§  standard kehidupan yang layak (Indeks Standart Hidup Layak).
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan.

Metode Penghitungan
-          Penghitungan Konsumsi riil / Kapita
¨             Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita (A)
¨           Mendeflasikan nilai A dengan IHK ibukota propinsi yang sesuai (B).
¨           Menghitung daya beli per unit (PPP/unit)
¨             Membagi nilai B dengan PPP/unit (C).
¨             Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson sebagai upaya untuk  memperkirakan nilai marginal utility dari C. 
Penghitungan PPP/unit dilakukan dengan rumus :  
å   E  ( i, j )
j
 PPP / unit  = -------------------------
å    (p( 9, j ) . q ( i,,j )
dimana: E( i,  j )   : pengeluaran untuk komoditi j di propinsi ke-i
              P( 9, j ) : harga komoditi j di DKI Jakarta
              q( i,,j )  : jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di propinsi ke-i   
Rumus Atkinson yang digunakan untuk penyesuaian rata-rata konsumsi riil secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
C (i)* = C(i)                                                                     jika C(i) < Z                 
= Z + 2(C(i) – Z) (1/2)                                             jika Z < C(i) < 2Z                     
= Z + 2(Z) (1/2)+ 3(C(i) – 2Z) (1/3)                            jika 2Z < C(i) < 3Z
= Z + 2(Z) (1/2)+ 3(Z) (1/3)+4(C(i) – 3Z) (1/4)                            jika 3Z < C(i) < 4Z
Dimana: C(I) = Konsumsi per kapita riil yang telah disesuaikan
              Z     = Threshold atau tingkat pendapatan tertentu
Ilustrasi Penghitungan IPM
Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut :
IPM  = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]                                                        ……… (1)
dimana :
            X(1)   : Indeks harapan hidup
X(2)  : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama sekolah)
            X(3)   : Indeks standar hidup layak
Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut ;
Indeks X(i)=  X(i) - X(i)min / [X(i)maks - X(i)min]                                    ……… (2)
dimana :
            X(1)               : Indikator ke-i (i = 1, 2, 3)
X(2)               : Nilai maksimum sekolah X(i)
X(3)               : Nilai minimum sekolah X(i)
Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) telah disajikan.
Indikator Komponen IPM (=X(I))
Nilai maksimum
Nilai Minimum
Catatan
Angka Harapan Hidup
  85
25
Sesuai standar global (UNDP)
Angka Melek Huruf
100
  0
Sesuai standar global (UNDP)
Rata-rata lama sekolah
  15
  0
Sesuai standar global (UNDP)
Konsumsi per kapita yang disesuaikan 1996
732.720 a)
300.000 b)
UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan

Sebagai ilustrasi penghitungan dapat diambil contoh Propinsi Jawa Barat Tahun 2002 (angka sementara) yang memiliki data sebagai berikut :
            Angka harapan hidup                                           :  64,93
            Angka melek huruf                                              :  93,94
            Rata-rata lama sekolah                                       :  7,04
            Konsumsi per kapita riil yang disesuaikan          :  Rp 551.350,-
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks masing-masing komponen menggunakan persamaan (2) :
         Indeks angka harapan hidup     : (64,93 – 25) / (85 – 25) = 0,6655
         Indeks angka melek huruf         : (93,10 – 0) / (100 – 0) = 0,9310
         Indeks rata-rata lama sekolah : (7,04 – 0) / (15 – 0) = 0,4693
         Indeks pendidikan                      : 2/3 (0,9310) + 1/3 (0,4693) = 0,7771
         Indeks Konsumsi per kapita riil yang disesuaikan :
      (551,35 – 300) / (732,72 – 300) = 0,5808
Akhirnya angka IPM dapat dihitung menggunakan persamaan (1) :
IPM = 1/3 (0,6655 + 0,7771 + 0,5808) = 0,6745 (Angka Sementara)
Untuk memudahkan dalam membaca angka IPM disajikan dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Jawa Barat Tahun 2002  adalah 67,45.
Sumber :
-          http://www.jabarprov.go.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar