Proses Terjadinya Inflasi dapat dilihat dari dua sisi kebijakan, Moneter
dan Fiskal. Pada intinya, setiap
kebijakan setuju, bahwa penyebab terjadinya Inflasi desebabkan oleh Ms (Money
Supally) yang tinggi.
-
Proses Trjadinya Inflasi pada Kebijakan Moneter
Dalam kebijakan moneter, Jika Money
Supplay bertambah (1x dalam 1 tahun),
maka Suku bunga riil akan turun, ketika suku bunga turun masyarakat akan lebih
cenderung ber-Investasi, sehingga investasi naik dengan adanya kenaikan
investasi, maka pendapata akan meningkat, peningkatan pendapatan masyarakat
diimbangi oleh peningkatan konsumsi, konsumsi perkapita naik menyebabkan Agregat
Demand akan meningkat (dengan asumsi AS tetap) maka yang terjadi output akan
lebih tinggi dari tingkat output alamiah, Kenaikan Agragat Demand menyebabkan
produsen ingin menambah jumlah tenaga kerja untuk dapat menghasilkan output
yang lebih tinggi, maka tingkat pengangguran kurang dari pengangguran alamiah.
Bertambahnya jumlah tenaga kerja menyebabkan upah yang harus dibayarkan oleh
produsen lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga menyebabkan kenaikan biaya
produksi (karena tenaga kerja merupakan input produksi, sehingga tambahan
tenaga kerja = tambahan upah yang berarti kenaikan biaya produksi bagi produsen),
karena biaya produksi tinggi, sehingga
produsen menurunkan tingkat produksi. Hal tersebut menyebabkan Agragat
Supplay menurun (kurva bergeser kekiri) (dengan asumsi AD tetap), menuju Natural Rate Level namun pada tingkat
harga yang lebih tinggi.
MS↑
→ R↓ → I↑ →
Y↑ →
AD↑ → Output > tingkat Output Alamiah → pengangguran
< tingkat penggangguran alamiah
→ upah↑ →
biaya Produksi↑ → Produksi↓
→ AS↓ → P↑
Laju Inflasi Berheti ketika
Ekuilibrium berada pada tingkat Natural Rate level, dan selama tidak ada
kenaikan Money Supply.
-
Proses Terjadinya Inflasi pada Kebijakan Fiskal.
Proses terjadinya Inflasi antara
kebijakan moneter dan fiskal sebenarnya sama, tidak jauh berbeda, yaitu
kenaikan Agregat Supplay, namun yang membedakan adalah, jikapada kebijakan
Fiskal, yang menyebabkan terjadinya Inflasi adalah kenaikan Belanja Pemerintah
(G), sehingga menyebabkan Agregat Demend meningkat.
Dan kebijakan Fiskal berpendapat
bahwa, jika ada kenaikan 1x dalam tingkat harga, yang disebakan oleh penurunan
pajak maka kenaikan laju inflasi hanya bersifat sementara. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kenaikan laju inflasi yang tinggi bukan
semata-mata disebabkan oleh kebijakan fiskal sendiri.
G↑ →
Y↑ → AD↑
→ Output > tingkat Output
Alamiah → pengangguran < tingkat penggangguran
alamiah → upah↑ → biaya Produksi↑ →
Produksi↓ → AS↓
→ P↑
-
Fenomena yang terjadi pada sisi penawaran
agragat juga bukan merupakan sumber inflasi yang tinggi. Karena tambahan
penawaran yang negatif akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke
kiri. Maka tingkat harga akan meningkat secara temporer, tetapi tidak akan
menyebabkan kenaikan inflasi.
Kesipulan :
Analisis Permintaan dan
Penawaran Agragat menunjukan bahwa Inflasi yang tinggi dapat terjadi jika
terdapat tingkat pertumbuhan uanga beredar yang tinggi. Selama Inflasi mengacu
pada kenaikan tingkat harga yang terus menerus pada tingkat yang cepat, maka hal ini membenarkan pendapat ahli
ekonomi Millton Friedman tentang
“Inflasi akan selalu ada dan dimanapun merupakan fenomena Moneter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar