Sabtu, 02 Maret 2013

Proses Terjadinya Inflasi


Proses Terjadinya Inflasi dapat dilihat dari dua sisi kebijakan, Moneter dan Fiskal.  Pada intinya, setiap kebijakan setuju, bahwa penyebab terjadinya Inflasi desebabkan oleh Ms (Money Supally) yang tinggi.
-          Proses Trjadinya Inflasi pada Kebijakan Moneter
Dalam kebijakan moneter, Jika Money Supplay  bertambah (1x dalam 1 tahun), maka Suku bunga riil akan turun, ketika suku bunga turun masyarakat akan lebih cenderung ber-Investasi, sehingga investasi naik dengan adanya kenaikan investasi, maka pendapata akan meningkat, peningkatan pendapatan masyarakat diimbangi oleh peningkatan konsumsi, konsumsi perkapita naik menyebabkan Agregat Demand akan meningkat (dengan asumsi AS tetap) maka yang terjadi output akan lebih tinggi dari tingkat output alamiah, Kenaikan Agragat Demand menyebabkan produsen ingin menambah jumlah tenaga kerja untuk dapat menghasilkan output yang lebih tinggi, maka tingkat pengangguran kurang dari pengangguran alamiah. Bertambahnya jumlah tenaga kerja menyebabkan upah yang harus dibayarkan oleh produsen lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga menyebabkan kenaikan biaya produksi (karena tenaga kerja merupakan input produksi, sehingga tambahan tenaga kerja = tambahan upah yang berarti kenaikan biaya produksi bagi produsen), karena biaya produksi tinggi, sehingga  produsen menurunkan tingkat produksi. Hal tersebut menyebabkan Agragat Supplay menurun (kurva bergeser kekiri) (dengan asumsi AD tetap), menuju Natural Rate Level namun pada tingkat harga yang lebih tinggi.

MS↑  → R↓  →  I↑  → Y↑  →  AD↑  →  Output > tingkat Output Alamiah  →  pengangguran < tingkat penggangguran alamiah  →  upah↑  →  biaya Produksi↑  →  Produksi↓  →  AS↓  →  P↑

Laju Inflasi Berheti ketika Ekuilibrium berada pada tingkat Natural Rate level, dan selama tidak ada kenaikan Money Supply.

-          Proses Terjadinya Inflasi pada Kebijakan Fiskal.
Proses terjadinya Inflasi antara kebijakan moneter dan fiskal sebenarnya sama, tidak jauh berbeda, yaitu kenaikan Agregat Supplay, namun yang membedakan adalah, jikapada kebijakan Fiskal, yang menyebabkan terjadinya Inflasi adalah kenaikan Belanja Pemerintah (G), sehingga menyebabkan Agregat Demend meningkat.
Dan kebijakan Fiskal berpendapat bahwa, jika ada kenaikan 1x dalam tingkat harga, yang disebakan oleh penurunan pajak maka kenaikan laju inflasi hanya bersifat sementara. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kenaikan laju inflasi yang tinggi bukan semata-mata disebabkan oleh kebijakan fiskal sendiri.

G↑ →  Y↑  →  AD↑  →  Output > tingkat Output Alamiah  →  pengangguran < tingkat penggangguran alamiah  →  upah↑  →  biaya Produksi↑  →  Produksi↓  →  AS↓  →  P↑

-          Fenomena yang terjadi pada sisi penawaran agragat juga bukan merupakan sumber inflasi yang tinggi. Karena tambahan penawaran yang negatif akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri. Maka tingkat harga akan meningkat secara temporer, tetapi tidak akan menyebabkan kenaikan inflasi.
Kesipulan :
                Analisis Permintaan dan Penawaran Agragat menunjukan bahwa Inflasi yang tinggi dapat terjadi jika terdapat tingkat pertumbuhan uanga beredar yang tinggi. Selama Inflasi mengacu pada kenaikan tingkat harga yang terus menerus pada tingkat yang cepat,  maka hal ini membenarkan pendapat ahli ekonomi Millton Friedman tentang  “Inflasi akan selalu ada dan dimanapun merupakan fenomena Moneter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar