Sabtu, 02 Maret 2013

Money Demand Theory



Ø  Teori Klasik (Irving Fisher)

·         Tentang Percepatan Uang
Asumsi            :
-       Yaitu rata-rata jumlah berapa kali per tahun (perputaran) dari suatu unit mata uang digunakan untuk membeli total barang & jasa yang diproduksi dalam perekonomian
-       Memfasilitasi keterkaitan antara M dan PxY
-       Percepatan ditentukan oleh institusi didalam perekonomian yang mempengaruhi cara individu melakukan transaksi
-       Percepatan biasanya konstan dalam jangka pendek
Formula :
V   =   P x Y
             M
V          : Velocity (percepatan uang)
PxY     : Total pengeluaran
M         : Jumlah uang
·         Tentang Persamaan Pertukaran
Asumsi :
-       Menyatakan bahwa jumlah uang yang dikalikan dengan jumlah berapa kali uang digunakan dalam 1 tahun tertentu ahrus sama dengan pendapatan nominal (total nominal dari jumlah yang dikeluarkan untuk membeli barang&jasa dalam tahun itu)
Formula :
            M x V = P x Y
M         : Jumlah uang
V          : Velocity (percepatan uang)
PxY     : Total pengeluaran
·         Tentang Kuantitas
Asumsi :
-       Tingkat output agregat Y yang dihasilkan dalam perekonomian selama kondisi normal akan tetap pada tingkat pengerjaan penuh (full employment)
-       Uang sebagai alat tukar
-       Pergerakan tingkat harga semata-mata merupakan akibat dari perubahan jumlah uang
Formula : -
·         Tentang Jumlah Permintaan Uang
Asumsi :
-       Ketika pasar uang berada dalam keseimbangan, jumlah uang M dimana orang memegangnya sama dengan jumlah uang yang diminta, sehingga M = Md
-       Permintaan uang sepenuhnya merupakan fungsi dari pendapatan, dan suku bunga tidak mempunyai pengaruh dalam permintaan uang
-       Permintaan atas uang yang berbasis transaksi di mana permintaan atas saldo riil proporsional dengan pendapatan riil dan tidak sensiitf terhadap pergerakan suku bunga
Formula :
            M  =   1/V x PY                                 Md  =  k  x  PY
M / Md             : Jumlah permintaan uang
1/V / k              : Konstanta
PY                   : Total pengeluaran

Ø  Teori Preferensi Likuiditas (John Maynard Keynes)
·         Tentang Motif Transaksi
Asumsi :
-       Komponen permintaan akan uang terutama ditentukan oleh berapa besarnya tingkat transaksi seseorang. Transaksi ini proporsional terhadap pendapatan
·         Tentang Motif Berjaga-jaga
Asumsi :
-       Ada tambahan di luar memgang uang untuk transaksi sekarang, orang memegang uang sebagai antisipasi terhadap kebutuhan yang tidak terduga
-       Orang memegang uang untuk berjaga-jaga dalam jumlah tertentu terutama ditentukan oleh tingkat transaksi yang akan mereka lakukan di masa mendatang. Keynes merumuskan permintaan uang untuk berjaga-jaga proporsional terhadap pendapatan
·         Tentang Motif Spekulasi
Asumsi :
-       Keynes berpandangan bahwa orang memegang uang sebagai alat penyimpanan
-       Faktor yang mempengaruhi motif orang dalam memegang uang adalah suku bunga. Ketika suku bunga naik permintaan uang turun, dan akibatnya permintaan uang berhubungan negative dengan tingkat suku bunga
Ø  Pengembangan Teori Keynes
            William Baumol dan James Tobin, menunjukan bahwa jumlah uang yang dipegang untuk tujuan transaksi bersifat sensitif terhadap suku bunga.
·         Permintaan Transaksi :
Asumsi :
-       Ketika suku bunga meningkat, jumlah uang tunai yang dipegang untuk transaksi akan turun, yang berarti percepatan akan naik seiring dengan kenaikan suku bunga. Ide dasar dalam analisis ini adalah terdapat biaya peluang dari memegang uang, dan sebuah keuntungan untuk memegang uang.
-       Komponen transaksi dari permintaan akan uang berhubungan negatif dengan tingkat suku bunga.
·         Permintaan untuk Berjaga – jaga :
Asumsi :
-        Ketika suku bunga meningkat, biaya peluang dari memegang uang untuk berjaga – jaga akan meningkat, sehingga saldo memegang uang menjadi turun.
-       Permintaan akan uang untuk berjaga – jaga berhubungan negatif dengan suku bunga.
·         Permintaan Spekulatif :
Asumsi :
-        Bahwa tidak hanya masyarakat perduli terhadap perkiraan tingkat pengembalian atas satu aset terhadap aset lainya ketika mereka memutuskan apa yang harus di pegang dalam portofolionya, tetapi mereka juga peduli terhadap resiko tingkat pengembalian yang diperoleh dari masing masing aset. Orang dapat mengurangi jumlah total resiko dalam suatu portofolio dengan melakukan diversifikafi (memegang obligasi maupun uang)
            Dengan demikian, gagasan Keynes bahwa permintaan uang sensitif terhadap suku bunga menyatakan bahwa percepatan tidaklah konstan dan pendapatan nominal dipengaruhi oleh faktor – faktor selain jumlah uang masih bisa didukung.
Ø  Teori Jumlah Uang Modern
            Milton Friedman – Permintaan atas uang harus dipengaruhi oleh faktor yang juga sama memengaruhi permintaan untuk suatu aset. (Teori Permintaan Aset untuk Uang)
            Teori ini menunjukan bahwa permintaan atas uang seharusnya merupakan fungsi dari sumberdaya yang tersedia pada individu, dan perkiraan tingkat pengembalian dari aset relatif terhadap perkiraan tingkat pengembalian pada uang.
                                    Md /P = f(Yp, rb – rm, re - rm, e – rm )
          Md /P  = Permintaan untuk Saldo uang riil
          Yp           = Ukuran Friedman untuk kekayaan (pendapatan permanen)
             rb            = Perkiraan tingkat pengembalian atas uang
             rm           = Perkiraan tingkat pengembalian atas obligasi
          re         = perkiraan tingkat pengembalian atas saham
             e           = Perkiraan laju inflasi
Permintaan Uang berhubungan Positif dengan Kekayaan (Friedman – Pendapatan Permanen)
          Milton Friedman
·    Pendapatan Permanen ( Yp ):
Asumsi :
-   Permintaan atas uang tidak akan berfluktuasi banyak dengan pergerakan siklus usaha.
-   Seorang individu dapat memegang bentuk kekayaan selain uang (obligasi, saham & barang)
-   Tanda (-) pada veriable menunjukan bahwa ketika masing - masing variable naik, permintaan atas uang akan turun.
-   Perkiraan pengimbalan (rm) atas uang di pengaruhi oleh dua faktor :
·         Pelayanan yang disediakan oleh bank, ketika pelayanan naik → tingkat perkiraan pengembalian uang meningkat.
·         Pembayaran bunga atas saldo uang, ketika pendapatan bunga meningkat → tingkat perkiraan pengembalian atas uang meningkat.

·         Obligasi & Saham ( rb – rm, re – rm ) :
Asumsi :
-   Ketika perkiraan pengembalian atas obligasi & saham meningkat → tingkat perkiraan pengembalian relatif atas uang turun.
-   Ketika perkiraan pengembalian atas obligasi & saham meningkat → permintaan atas uang menurun.
·    Barang – Barang ( e – rm ) :
Asumsi :
-   Perkiraan tingkat pengembalian dari memegang barang adalah tingkat perkiraaan keuntungan modal yang terjadi ketika harganya naik dan karenanya sama dengan laju Inflasi.

Ø  Perbedaan Teori ( Keynes – Friedman )

-   MF      : Uang & Barang sebagai subtitusi.
-   JMK    : Teori Preferensi Likuiditas (Suku Bunga merupakan penentu utama dari permintaan atas uang).
-   MF      : Teori Permintaan Aset.
-   MF      : Pengulangan dari teori kuantitas, karna kesimpulan dari teori ini sama mengenai pentingnya uang pengeluaran agregat.
-   MF      : Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang.
-   JMK    : Memasukkan aset keuangan selain uang (obligasi) sebagai satu kategori besar.
-   MF      : Lebih dari satu bunga penting dalam kegiatan  perekonomian agregat.
-   JMK    : Suku Bunga merupakan faktor penentu penting dari permintaan atas uang.
-   MF      : Suku Bunga tidak memiliki dampak yang besar terhadap variable insentif dalam fungsi permintaan uang (Md /P : f (Yp).
-   MF      : Tidak menganggap perkiraan tingkat pengembalian atas uang sebagai konstanta.
-   MF      : Stabilitas dari fungsi permintaan atas uang. ( Fluktuasi acar dalam permintaan atas uang adalah kecil dan bahwa permintaan atas uang dapat diprediksi secara akurat oleh fungsi permintaan uang)
-   MF      : Fungsi Permintaan Pendapatan (permintaan atas uang meningkat hanya dalam jumlah yang relatif kecil terhadap peningkatan pendapatan)
Ringkasnya :
·        Friedman menggunakan pendekatan yang hampir sama dengan Keynes tetapi tidak menjelaskan secara detail mengenai motif memegang uang.
·        Friedman  menggunakan teori permintaan aset yang juga merupakan perbedaan utama dari teori Friedman – Keynes.
·        Friedman melihat bahwa permintaan atas uang bersifat tidak sensitif terhadap suku bunga.
·        Dalam menekankan bahwa fungsi permintaan uang tidak mengalami pergeseran yang besar dan karenanya stabil.
          Perbedaan ini yang menunjukan bahwa percepatan uang dapat diprediksi yang menghasilkan kesimpulan teori kuantitas bahwa uang merupakan penentu utama dalam pengeluaran agregat.
Ø  Ringkasan

1.    Irving Fisher mengembangkan teori permintaan atas uang yang berbasis transaksi dimana permintaan atas saldo riil proposional dengan pendapatan riil dan tidak sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Implikasi dari teori ini adalah bahwa percepatan laju perputaran uang adalah konstan. Ini menghasilkan teori jumlah uang yang mengimplikasikan bahwa pengeluaran agregat semata – mata ditentukan oleh pergerakan jumlah uang.
2.    Klasik berpendapat bahwa percepatan dapat secara efektif diperlakukan sebagai sebuah konstanta, tidak didukung oleh data.
3.    John Maynard Keynes menyatak ada tiga motif memegang uang (transaksi, berjaga –jaga & spekulasi). Teori Preferensi Likuiditas memandang teori transaksi dan berjaga – jaga proposionaln terhadap pendapatan. Namun Spekulasi dianggap sensitif terhadap suku bunga baik sekarang maupun mendatang.
Implikasi dari teori ini adalah percepatan tidak stabil dan tidak dapat diberlakukan sebagai sebuah konstan.
4.    Perkembangan Keynes menyatakan bahwa suku bunga menjadi faktor penting dalam komponen Transaksi, Berjaga – jaga maupun Spekulasi.
5.    Milton Friedman menggunakan teori permintaan aset untuk menurunkan permintaan uang terhadap aset lain relatif terhadap perkiraan tingkat pengembalian tingkat dari uang dan pendapatan permanen. Ia percaya bahwa permintaan uang stabil dan sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Pandangannya bahwa percepatan bisa diprediksi (tidak konstan), yang selanjutnya memberikan kesimpulan bahwa uang merupakan penentu utama pengeluaran agregat.
6.    Kesimpulan utama Permintaan uang sensitif terhadap suku bunga, tetapi da bukti bahwa terjadi sensitifitas ekstrim (liquidity trap). Sejak 1973 permintaan uang tidak stabil, dengan sumber utama inovasi keuangan yang cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar